2013-04-11

Candi Muara Takus jejak Budha di riau

Situs Cagar Budaya Kompleks Candi Muara Takus, Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau merupakan salah satu bukti dan jejak keberadaan Budha di Riau. Candi ini akan ramai dikunjungi pada saat  hari besar agama Buddha  seperti hari suci Waisak.

Candi Muara Takus  yang bersifat Buddhis ini merupakan bukti bahwa agama Buddha pernah berkembang di kawasan itu. Situs percandian ini dikelilingi tembok dari bata putih berukuran 74 x 74 meter setinggi 80 sentimeter. Di kompleks candi yang letaknya di tepi Sungai Kampar Kanan itu terdapat empat bangunan yang terbuat dari batu bata merah bercampur pasir yang disebut Candi Mahligai, Candi Tua, Candi Bungsu, dan Candi Palangka.

Dibanding candi-candi yang lain, bangunan Candi Mahligai atau Stupa Mahligai paling utuh karena memiliki kaki, badan, dan atap. Stupa ini memiliki fondasi persegi panjang berukuran 9,44 x 10,6 meter dan memiliki 28 sisi yang mengelilingi alas candi dengan pintu masuk berada di sebelah selatan.

Candi Tua atau Candi Sulung memiliki fondasi berukuran 31,65 x 20,20 meter yang terdiri atas kaki, badan, dan atap. Bagian atas bangunan berbentuk bundaran. Candi Bungsu mirip Candi Sulung, tapi pada bagian atasnya berbentuk segi empat. Berdiri di sebelah barat Candi Mahligai dengan ukuran 13,20 x 16,20 meter. Sedangkan Candi Palangka terletak di sisi timur Stupa Mahligai berukuran 5,10 x 5,7 meter dengan tinggi sekitar 2 meter.

Para arkeolog belum dapat menentukan secara pasti kapan situs candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad keempat Masehi, ketujuh Masehi, kesembilan Masehi, dan ke-11 Masehi. Meski begitu, mereka sepakat Candi Muara Takus dibangun pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya (abad VII-XII Masehi).